Kamis, 07 November 2013

PENYEBARAN PEDUDUK YANG TIDAK MERATA

Di posting kali ini saya akan menuliskan tentang salah satu permasalahan sosial yang ada di Indonesia, yaitu Penyebaran Penduduk Yang Tidak Merata, semoga ini bsa bermanfaat bagi pembaca.

sekarang jumlah penduduk di Indonesia telah menempati urutan keemoat terbesar di dunia. tingkat pertumbuhan penduduknya juga tinggi. sebenarnya jumlah penduduk yang besar bukanlah suatu masalah jika saja semua penduduk memiliki kualias SDM (Sumber Daya Manusia) yang baik justru mereka akan memberikan kontribusi yang baik kepada negara.

Berikut adalah masalah penyebaran penduduk yang tidak merata di Indonesia:
Penyebaran Penduduk Tidak Merata

Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran anatar pulau, provinsi, kabupaten, maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya kurang dari 10% dari wilayah Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia, perkembangan kepadatan penduduk di pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu pada tahun 1980 sebesar 690 jiwa setiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan 1998 menjadi 938 jiwa per kilometer persegi.

Akibat dari penyebaran penduduk yang tidak merata yaitu luas lahan pertanian yang ada di pulau Jawa semakin berkurang karena telah di bangun perumahan dan pabrik-pabrik industri, tapi sebaliknya banyak lahan yang masih belum di manfaatkan yang berada di luar pulau jawa karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar pulau Jawa belum di manfaatkan secara optimal dan dibiarkan begitu saja tanpa adanya aktifitas pertanian. Dalam hal tersebut tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah yang merata dan untuk meningkatkan pertahanan negara.

Faktor-faktor penyebab tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa adalah:
- Karena sebagai pusat pemerintahan.
- Sebagian besar tanah yang ada di wilayah pulau jawa merupakan tanah vulkanis yang subur.
- Merupakan pusat kegiatan jual beli atau ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan pekerjaan.
- Banyaknya tersedia berbagai macam jenjang pendidikan.
- Mempunyai sarana komunikasi yang baik.

Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di sebuah kota. pemusatan di kota-kota besar seperti di Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak yang buruk terhadap lingkungan hidup seperti:

- Munculnya pemukiman liar.
- Banyaknya sungai yang tercemar karena dijadikan tempat buang sampah baik oleh masyarakat sekitar atau pabrik-pabrik industri.
- Terjadinya pencemaran udara karena asap pabrik dan asap kendaraan.
- Banyaknya terjadi tindak kejahatan.

Oleh karena itu sangat di butuhkan upaya untuk meratakan pertumbuhan penduduk di wilayah-willayah yang berada di luar pulau Jawa.

Upaya tersebut adalah:

- Pemerataan pembangunan di tiap-tiap daerah.
- Penciptaan lapangan pekerjaan di daerah-daerah yang jarang penduduk dan pedesaan.
- Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.

Dibandingkan dengan pulau Jawa penyebaran penduduk yang terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan sangatlah berbeda jauh. Luas wilayah Irian Jaya yang mencapai 21,99% dari luas wilayah Indonesia memiliki penduduk hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Sedangkan pulau Kalimantan yang luasnya mencapai 28,11% dari luas wilayah Indonesia hanya memiliki penduduk 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
Untuk mengatasi masalah penyebaran penduduk yang tidak merata maka di adakanlah program transmigrasi. Tujuannya adalah:

- Untuk meratakan penyebaran penduduk di Indonesia.
- Untuk meningkatkan taraf hidup transmigran.
- Untuk pengilahan sumber daya alam.
- Untuk pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
- Menyediakan lapangan pekerjaan untuk transmigran.
- Meningkatkan pertahanan wilayah Indonesia.

penyebaran penduduk yang tidak merata dapat berpengaruh terhadap lingkunagan hidup. Daerah-daerah yag padat penduduknya terjadi exploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga berpengaruh pada keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah wilayah hutan yang terus menyempit akibat di tebang untuk dijadikan lahan pertanian atau pemukiman, dan akibatnya terjadilah banjir karena kurangnya daerah resapan air hujan, terjadi kekeringan karena berkurangnya simpanan air tanah, dan sekitar hutan menjadi tandus karena terkena erosi.

Semoga posting ini bermanfaat bagi pembaca. Saya mendapat ide penulisan ini dari lingkungan sekitar saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar